Dampak Ulasan Negatif Vlogger Kuliner terhadap Keberlanjutan UMKM
Analisis Pemangku Kepentingan dan Kerangka Regulasi Etika Digital di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.63892/aletheia.2.2025.1-14Kata Kunci:
Vlogger Kuliner, UMKM, Etika Digital, Analisis Pemangku Kepentingan, Regulasi Digital, Media Sosial, Ekonomi Digital, Literasi DigitalAbstrak
Era transformasi digital mengubah komunikasi bisnis dengan vlogger kuliner berperan strategis membentuk persepsi publik melalui ulasan makanan, namun ulasan negatif tidak akurat menimbulkan konflik sosial dan berdampak serius terhadap keberlanjutan UMKM yang menghadapi ketidakseimbangan kekuatan dengan vlogger kuliner. Penelitian mengidentifikasi kesenjangan kerangka teoretis komprehensif analisis dampak vlogger kuliner terhadap UMKM menggunakan pendekatan multi-pemangku kepentingan, keterbatasan instrumen pengukuran dampak yang terstandar, dan minimnya integrasi teori etika digital dengan praktik regulasi. Tujuan penelitian menganalisis mekanisme dampak ulasan negatif vlogger kuliner terhadap keberlanjutan UMKM dan mengembangkan kerangka regulasi etika digital yang melindungi UMKM tanpa membatasi kebebasan berekspresi. Metodologi menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis isi sistematik terhadap 35 artikel media nasional Indonesia periode 2023-2025, mengadopsi paradigma konstruktivis-interpretatif dengan pendekatan dialektis menggunakan model Miles dan Huberman. Temuan mengungkapkan 54,3% kasus melibatkan pelanggaran etika, 51,4% berujung kerugian finansial UMKM, 11,4% melibatkan proses hukum, dengan dampak ekonomi penurunan omzet hingga 60%, pemecatan karyawan, dan kerusakan reputasi. Pembahasan mengidentifikasi tiga kategori konflik: berbasis konten (22,9%), etika (54,3%), dan regulasi (22,9%). Kesimpulan menunjukkan pola sistematis ketidakseimbangan kekuatan dalam ekosistem vlogger kuliner. Rekomendasi menekankan pendekatan tiga pilar terintegrasi: Akuntabilitas Konten dengan verifikasi fakta, Perlindungan UMKM melalui sistem rapid response, dan Literasi Digital untuk meningkatkan kapasitas evaluasi konsumen.
Referensi
Ahdi, A. (2023, Oktober 10). Food Vlogger Ternyata Dapat Dipidanakan! Alchemist Group. https://alchemistgroup.co/food-vlogger-ternyata-dapat-dipidanakan/
Altınsoy, E., & Boyraz, S. (2024). Digital Literacy and Moral Values in the Digital Environments: Secondary Students’ Perceptions. Brock Education Journal, 33(2), 32–54. https://doi.org/10.26522/brocked.v33i2.1024
Asdarianto. (2025, Maret 4). Viral! Seruan untuk Boikot Food Vlogger Codeblu Usai Konflik dengan Toko Roti, Begini Kronologi Awalnya. VIVA Banyuwangi. https://banyuwangi.viva.co.id/peristiwa/25472-viral-seruan-untuk-boikot-food-vlogger-codeblu-usai-konflik-dengan-toko-roti-begini-kronologi-awalnya
Ayu, D. (2024, Oktober 2). Viral Food Vlogger Jogja Debiprt Diboikot, Ini Kronologinya. IDN Times Jogja. https://jogja.idntimes.com/life/inspiration/viral-food-vlogger-jogja-debiprt-diboikot-00-w513j-9m8jt0
Donneli, E. (2023). Pengaruh Food Vloggers pada Niat Beli di Media Sosial. Jurnal Manajemen, 2(2), 209–221. https://doi.org/10.55123/mamen.v2i2.1787
Dyatmika, S. W., Suyanto, B., Setijaningrum, E., & Setioningtyas, W. P. (2023). Redefining Indonesia’s MSMEs Landscape: Unleashing Digital Virality for Sustainable Growth. Journal of Accounting and Strategic Finance, 6(2), 280–299. https://doi.org/10.33005/jasf.v6i2.471
Fitria, R. (2024, Oktober 16). Food Vlogger Perlu Tahu! Begini Etika Mengulas Makanan. detikFood. https://food.detik.com/info-kuliner/d-7590832/food-vlogger-perlu-tahu-begini-etika-mengulas-makanan
Goanta, C., & Ranchordás, S. (2020). The Regulation of Social Media Influencers: An Introduction. Dalam C. Goanta & S. Ranchordás (Ed.), The Regulation of Social Media Influencers (hlm. 1–20). Edward Elgar Publishing. https://doi.org/10.4337/9781788978286.00008
Hänninen, M. (2020). Review of Studies on Digital Transaction Platforms in Marketing Journals. The International Review of Retail, Distribution and Consumer Research, 30(2), 164–192. https://doi.org/10.1080/09593969.2019.1651380
Hardiantoro, A., & Adhi, I. S. (2025, Maret 4). Respons Kemendag soal Food Vlogger Review Negatif Makanan dan Rugikan Pelaku Usaha. Kompas.com. https://www.kompas.com/tren/read/2025/03/04/184500665/respons-kemendag-soal-food-vlogger-review-negatif-makanan-dan-rugikan?page=all
Hasibuan, E. S., & Hidayat, R. (2024). Perlindungan Pelaku Usaha atas Review Food Vlogger Perspektif Wahbah Az-Zuhaili: Studi Kasus di Platfrorm TikTok. El-Mal, 5(4), 3292–3301. https://doi.org/10.47467/elmal.v5i4.2023
Hendrayati, H. (2025, Maret 18). Ulasan Food Vlogger, Membangun atau Meruntuhkan Usaha Kuliner? Bandung Bergerak. https://bandungbergerak.id/article/detail/1598932/ulasan-food-vlogger-membangun-atau-meruntuhkan-usaha-kuliner
Indo-Herbals.com. (2024, Juli 12). Etika dan Tanggung Jawab Food Blogger dalam Industri Kuliner. Indo-Herbals.com. https://indo-herbals.com/berita/etika-dan-tanggung-jawab-food-blogger-dalam-industri-kuliner-a2e55ef275.php
Izzo, D. (2020). The Influencer Next Door Is Helping Major Corporations Evade International Laws: Why Micro Influencers Pose a Unique Regulatory Problem for Consumer Protection Laws. Journal of International Business and Law, 20(1). https://scholarlycommons.law.hofstra.edu/jibl/vol20/iss1/5
Jarzyna, C. L. (2021). Parasocial Interaction, the COVID-19 Quarantine, and Digital Age Media. Human Arenas, 4(3), 413–429. https://doi.org/10.1007/s42087-020-00156-0
Jasmine, A. (2025, Maret 9). Kontroversi Food Vlogger Codeblu: Tuduhan Pemerasan Usaha hingga Seruan Boikot. Tempo.co. https://www.tempo.co/hiburan/kontroversi-food-vlogger-codeblu-tuduhan-pemerasan-usaha-hingga-seruan-boikot-1217229
Junaedi, J. (2025, Maret 14). Pentingnya Food Vlogger Memahami Adab dan Etika Review Makanan. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/jujunjunaedia37689/67d43dcb34777c065b21e382/pentingnya-food-vlogger-memahami-adab-dan-etika-review-makanan?page=all#section2
Kwak, S. Y., Shin, M., Lee, M., & Back, K.-J. (2023). Integrating the Reviewers’ and Readers’ Perceptions of Negative Online Reviews for Customer Decision-Making: A Mixed-Method Approach. International Journal of Contemporary Hospitality Management, 35(12), 4191–4216. https://doi.org/10.1108/IJCHM-03-2022-0410
Lee, H., Lim, J.-A., & Nam, H.-K. (2022). Effect of a Digital Literacy Program on Older Adults’ Digital Social Behavior: A Quasi-Experimental Study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(19), 12404. https://doi.org/10.3390/ijerph191912404
Lou, C. (2022). Social Media Influencers and Followers: Theorization of a Trans-Parasocial Relation and Explication of Its Implications for Influencer Advertising. Journal of Advertising, 51(1), 4–21. https://doi.org/10.1080/00913367.2021.1880345
Mahdaria, S. (2023, November 7). Kisruh Food Vlogger di Indonesia dan Kriteria Kritikus Makanan. Ozip Magazine. https://ozip.com.au/index.php/kisruh-food-vlogger-di-indonesia-dan-kriteria-kritikus-makanan/
Makrides, A. (2022). Consumer Well-Being and Consumer Behavior: The Role of Influencer Marketing [PhD Thesis, University of Nicosia]. https://repository.unic.ac.cy/archive/item/3550
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). An Expanded Sourcebook Qualitative Data Analysis (2 ed.). SAGE Publications, Inc.
Nidhal, M., Indrayadi, S., Budiman, L., & Sutrisna, A. (2024). Menelusuri Ulasan Online di Indonesia: Dampak pada Platform UGC dan Konsumen. https://doi.org/10.35497/584827
Ortolani, P. (2023). The Digital Services Act, Content Moderation and Dispute Resolution. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.4356598
Pangestu, A. D., & Nugroho, A. A. (2023). Pengaruh Food Vlogger terhadap Sikap Konsumen Makanan Jalanan Indonesia di Pangkapinang. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 11(3), 849–858. https://jurnal.ibik.ac.id/index.php/jimkes/article/view/2202
Patalauskaitļ, E. (2024). Ethical Aspects of Content Creation. Filosofija. Sociologija, 35(3), 369–377. https://doi.org/10.6001/fil-soc.2024.35.3.14
Putra, R. S. M. (2025, April 15). Food Vlogger dan Kebebasan di Era Digital, Bagaimana Masa Depan UMKM? CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/opini/20250415080140-14-626002/food-vlogger-dan-kebebasan-di-era-digital-bagaimana-masa-depan-umkm
Putri, L. M. (2025, Maret 12). Food Vlogger Codeblu Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Pemerasan. Antara News. https://www.antaranews.com/berita/4704733/food-vlogger-codeblu-diperiksa-polisi-terkait-dugaan-pemerasan
Rahmita, A., & Al-Yamani, Z. (2025, Maret 3). Viral Seruan Boikot Food Vlogger Codeblu, Buntut dari Konflik dengan Toko Roti. VIVA. https://www.viva.co.id/trending/1803492-viral-seruan-boikot-food-vlogger-codeblu-buntut-dari-konflik-dengan-toko-roti
Ratnasari, E., Rohnulyanti, H., Hafiar, H., & Wada, I. (2024). Exploring Momfluencers Ethics As Social Media Micro-influencer in Indonesia. Jurnal Kajian Komunikasi, 12(2), 234–253. https://doi.org/10.24198/jkk.v12i2.57754
Safitri, D., Rusli, I., Regina, R., & Pahlovi, S. D. (2023). Peran Food Vlogger Tasyi Athasyia dalam Mempengaruhi Keputusan Konsumen pada Pembelian Produk Makanan. Jurnal Nomosleca, 9(2), 190–203. https://doi.org/10.26905/nomosleca.v9i2.10055
Schoentgen, A., & Wilkinson, L. (2021). Ethical Issues in Digital Technologies. https://hdl.handle.net/10419/238052
Subandi, Tarigan, N. L. L., Wahyujatmiko, R. S., & Wahyuni, Y. (2022). Pengaruh Atribut Food Vlogger Terhadap Niat Beli. Optimal, 19(2), 27–36. https://jurnal.stieieu.ac.id/index.php/opt/article/view/230
Sudarmanto, E., Erdawati, L., Rosid, M. A., Purwanti, I., Humairoh, H., Umara, A. F., Rahandri, D., Sunaryo, D., Rahmawati, T., Gunawan, Y. M., Wahidin, W., Sadi, S., Hendera, H., Yahawi, S. H., & Askhar, B. M. (2024). Konsep Pengabdian kepada Masyarakat di Era Digital (Warsito & Y. Nuraeni, Ed.). Minhaj Pustaka. https://doi.org/10.62083/xwkmha63
Tampubolon, W. S. (2016). Upaya Perlindungan Hukum bagi Konsumen Ditinjau dari Undang Undang Perlindungan Konsumen. Jurnal Ilmiah Advokasi, 4(1), 53–61. https://doi.org/10.36987/jiad.v4i1.356
Tate, M., Lofgren, K., & Pirini, J. (2023). Towards a Multi-stakeholder Framework for Evaluating Digital Government Success. AMCIS 2023 Proceedings. https://aisel.aisnet.org/amcis2023/sig_egov/sig_egov/7
Tjuatja, F. G. (2024, Maret 13). Media Sosial Sebagai Pemantik Konflik Sosial – Character Building. Binus University. https://binus.ac.id/character-building/2024/03/media-sosial-sebagai-pemantik-konflik-sosial/
Vaqué, L. G. (2020). Do Food Influencer Activities Require Specific Regulation? European Food and Feed Law Review, 15(2), 117–125. https://www.jstor.org/stable/26998477
Wahyuningsih, A. (2024, Oktober 2). Pelajaran dari Kasus Food Vlogger di Jogja, Etika Review Makanan Agar Tak Kena Blacklist Pengusaha F&B. BrilioFood. https://www.briliofood.net/foodpedia/pelajaran-dari-kasus-food-vlogger-jogja-etika-review-makanan-agar-tak-kena-blacklist-pengusaha-fb-241002l.html
Xu, J., Qu, L., & Zhang, G. (2022). Governing Social Eating (Chibo) Influencers: Policies, Approach and Politics of Influencer Governance in China. Policy & Internet, 14(3), 525–540. https://doi.org/10.1002/poi3.318
Yeşilyurt, E., & Vezne, R. (2023). Digital Literacy, Technological Literacy, and Internet Literacy as Predictors of Attitude Toward Applying Computer-Supported Education. Education and Information Technologies, 28(8), 9885–9911. https://doi.org/10.1007/s10639-022-11311-1
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Penulis
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
